Tri Wahyuni, S.Pd

Setiap tanggal 1 September, dunia merayakan Hari Menulis Surat Sedunia, sebuah peringatan yang didedikasikan untuk menghidupkan kembali tradisi menulis surat di era digital ini. Hari ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk mengingat keindahan dan kehangatan yang ada dalam setiap lembaran surat yang ditulis tangan. Ini adalah kesempatan untuk menghargai seni komunikasi yang perlahan mulai ditinggalkan, dan untuk merayakan cara berkomunikasi yang lebih personal, tulus, dan bermakna.

Mengapa Menulis Surat?

Di zaman serba instan ini, menulis surat mungkin dianggap kuno atau tidak praktis. Namun, surat memiliki kekuatan yang tidak dapat ditandingi oleh pesan digital. Surat adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan penulisnya menuangkan perasaan dan pikirannya dengan lebih mendalam. Setiap goresan pena, setiap kata yang dipilih dengan hati-hati, dan setiap kalimat yang ditulis membawa makna dan emosi yang sangat pribadi.

Surat memiliki nuansa yang lebih intim. Ketika seseorang menulis surat, mereka meluangkan waktu untuk memilih kata-kata yang tepat, menuliskan dengan tangan mereka sendiri, dan bahkan mungkin menambahkan gambar atau ornamen kecil yang personal. Ini adalah bentuk perhatian dan dedikasi yang menunjukkan betapa pentingnya penerima surat tersebut.

Sejarah Menulis Surat

Menulis surat sudah menjadi bagian dari sejarah manusia selama ribuan tahun. Bangsa Mesir Kuno, Romawi, Cina, dan banyak peradaban lainnya menggunakan surat untuk berkomunikasi, baik dalam urusan pemerintahan maupun pribadi. Pada masa lalu, surat-surat dikirimkan dengan berbagai cara, termasuk dengan kurir berkuda, perahu, bahkan melalui burung merpati.

Surat juga menjadi saksi sejarah yang penting. Banyak peristiwa besar yang tercatat dalam surat, dari deklarasi perang hingga pengumuman perdamaian, dari cinta rahasia hingga pesan terakhir. Surat-surat ini memberikan kita jendela ke dalam pikiran dan perasaan orang-orang dari masa lalu, membantu kita memahami bagaimana mereka hidup, berpikir, dan merasa.

Peringatan Hari Penulisan Surat Sedunia  (World Letter Writing Day), setiap tanggal 1 September ini didirikan oleh Richard Simpkin pada tahun 2014 lalu. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dan peringatannya, simak serba-serbi tentang Hari Penulisan Surat Sedunia berikut ini:
Pada akhir 1990-an, Simpkin menulis surat kepada mereka yang dianggapnya sebagai ‘Legenda Australia’. Dia menjadi bersemangat ketika para ‘Legenda Australia’ itu menanggapinya melalui surat. Kemudian pada tahun 2005Simpkin merilis bukunya berjudul “Australian Legends”.tas pengalamannya itu, Simpkin pun membuat hari yang didedikasikan untuk menulis surat. Untuk membantu mempromosikan penulisan surat, Simpkin melakukan lokakarya menulis surat di sekolah-sekolah dan mendorong orang dewasa untuk beristirahat dari media sosial dan menulis surat. https://news.detik.com/berita/d-6905558/hari-penulisan-surat-sedunia-1-september-sejarah-dan-cara-merayakannya.




Manfaat Menulis Surat di Era Modern

Menulis surat memiliki banyak manfaat, bahkan di era modern ini:

  1. Meningkatkan Kreativitas: Menulis surat memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri secara lebih kreatif. Kita bisa menulis dengan gaya kita sendiri, menambahkan gambar, atau bahkan menggunakan kertas khusus yang menarik.
  2. Meningkatkan Keterampilan Menulis: Dengan menulis surat, kita melatih keterampilan menulis kita, memilih kata-kata dengan lebih hati-hati, dan merangkai kalimat dengan lebih baik.
  3. Mengurangi Stres: Menulis tangan telah terbukti dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Aktivitas ini memberikan kesempatan untuk merenung dan mengekspresikan emosi secara sehat.
  4. Menguatkan Hubungan: Surat menciptakan koneksi yang lebih dalam antara penulis dan penerima. Surat menunjukkan bahwa kita peduli dan rela meluangkan waktu untuk orang yang kita kirimi.

Merayakan Hari Menulis Surat Sedunia

Pada Hari Menulis Surat Sedunia, kita diajak untuk mengambil pena dan kertas, serta menulis surat kepada seseorang yang berarti dalam hidup kita. Surat ini bisa berisi kata-kata penyemangat, ungkapan terima kasih, kenangan indah, atau bahkan permintaan maaf. Tidak ada format yang benar atau salah; yang penting adalah ketulusan dari isi surat tersebut.

Menghidupkan kembali kebiasaan menulis surat juga berarti menghargai waktu dan usaha yang kita berikan untuk menjalin komunikasi dengan cara yang lebih mendalam. Ini adalah momen untuk melepaskan diri sejenak dari hiruk-pikuk dunia digital dan kembali kepada cara komunikasi yang lebih personal dan bermakna.

Kesimpulan

Hari Menulis Surat Sedunia adalah pengingat akan keindahan tradisi lama yang tetap relevan di era modern ini. Dengan menulis surat, kita tidak hanya berbagi kata-kata, tetapi juga berbagi perasaan, kenangan, dan pengalaman. Ini adalah sebuah seni yang layak dirayakan, dihargai, dan diteruskan kepada generasi mendatang.

Mari kita ambil pena, pilih kertas, dan mulai menulis. Siapa tahu, surat yang kita kirimkan hari ini akan menjadi kenangan yang berharga di masa depan.

Leave a Comment